]]>

Thursday, June 23, 2005 

Tuhan dan Selera Humor

Seorang lelaki kehilangan sepedanya di tempat parkir depan pasar. Berjam-jam dia mencari kesana kemari. Tak ketemu juga.

Akhirnya dia berhasil menemukan sepedanya sedang diparkir di tepi lapangan tak jauh dari pasar. Begitu lega hatinya, tak henti-henti dia bersyukur.

Dalam perjalanan pulang disempatkannya mampir ke masjid untuk sujud syukur dan berdoa mengucapkan terima kasih atas ketemunya sepeda yang hilang.

Ketika keluar masjid hendak pulang, dilihatnya sepedanya sudah tidak ada.

Tuhan memang memiliki selera humor yang tinggi.

*Maaf Tuhan, saya hanya ingin bercanda*


Wednesday, June 22, 2005 

Sorrow

Sorrow knocks on everyone's door.
Sometime, for sure.


Tuesday, June 21, 2005 

Bunga Mekar Bunga Berdzikir

Sekuntum bunga yang mekar di tepi jurang terjal berbatu. Sekuncup bunga tidak pernah mengeluh dan meratapi keadaannya. Dimanapun dan kapanpun dia tumbuh sebagai isyarat rasa cintanya kepada sang Khalik.

Sampai akhirnya mekar. Diberikan keindahan warnanya tanpa harus memilih pada siapa. Batu karang terjal tak menghalangi keharumannya yang ditebar ke seluruh penjuru mata angin. Hanya cinta, tanpa nafsu, tanpa tendensi.

Hingga akhirnya bunga itu kering, layu, dan jatuh ke tanah. Sempurnalah dzikir sekuntum bunga. Kembali bersatu dengan sang Maha Agung.