Aku adalah seorang ayah!
Hari Minggu yang sangat membekas di pikiranku sampai sekarang. Anakku sudah mengenaliku sebagai ayahnya. Ini yang pertama kalinya terjadi.
Dua minggu sebelumnya, anakku dengan riang gembira sambil tertawa melambaikan tangannya melepas kepergianku kembali ke Surabaya. Tapi minggu kemarin yang terjadi sangat kontradiktif. Kali ini anakku mengiringi kepulanganku ke Surabaya dengan genggaman erat di bajuku dan tidak mau melepaskannya. Matanya sayu tak lepas memandangku penuh harap seperti ingin berkata, "Abi jangan pergi."
Perlahan kulepaskan genggamannya. Kupaksakan tersenyum dan melambaikan tanganku padanya. Dan dia mulai menagis. Hatiku pun ikut menangis. Maafkan abimu nak yang belum mampu hadir mendampingimu setiap hari. Insya Allah tahun depan kita bisa berkumpul dan bercanda setiap hari.
Sampai jumpa Jum'at depan. Abi sudah kangen padamu.