]]>

Monday, April 04, 2005 

Tukang Becak yang Untung Berkat Togel

Hari Sabtu dan Minggu adalah hari yang kuhabiskan khusus dengan keluarga tercinta. Istriku yang sedikit manja dan anakku yang masih bayi membuatku selalu ingin cepat pulang dan malas untuk kembali bekerja. Cuman, istri dan anakku berada di kota Nganjuk yang cukup jauh dari Surabaya.

Tak terasa hari Minggu sore telah tiba. Waktuku untuk kembali ke Surabaya walaupun hati terasa berat. Dengan diantar istri tercinta aku segera naik ke bis untuk melaju ke Surabaya. Turun dari bis antar kota aku meneruskan naik bis kota yang kemudian disambung dengan becak karena angkutan umum sudah tidak ada lagi.

Aku turun dari bis kota di sekitar pasar keputran dan segera mencari becak. Setelah berjalan sedikit aku temui seorang tukang becak yang sedikit menyendiri dari kerumunan tukang-tukang becak yang mangkal di pasar. Segera kunaiki dan menyampaikan tujuanku.

Pak Becak dengan semangat segera mengayuh becaknya. Umurnya masih belum terlalu tua dengan wajah yang lugu dan bersahaja. Dengan sedikit basa basi kubuka pembicaraan dengannya, "Surabaya habis hujan ya pak."
"Iya mas, dari jam tujuh sampe jam sepuluh tadi," jawabnya.

Obrolan semakin berkembang. Pak becak mulai berkisah tentang kehidupannya.
"Saya asli Bojonegoro mas. Tapi keluarga saya sekarang ada di Papar (daerah Kediri pen.)."
"Koq gak diajak ke sini aja mas," tanyaku penuh selidik.
"Wah, gak kuat biayanya mas. Lagian di Surabaya berat godaannya."
"Mulai dari judi, perempuan, apalagi togel. Sekarang itu mas, togel penarikannya ada yang harian, ada yang mingguan."
"Teman-teman saya ada yang sampe berbulan-bulan gak bisa pulang karena uangnya habis buat main togel. Ada juga yang sampe becaknya dijual hanya buat beli kupon togel."

"Becak saya ini aja beli dari temen yang kehabisan uang buat beli togel dan akhirnya becaknya dijual. Becak yang biasanya harganya tujuh ratus ribu dijual hanya tiga ratus ribu demi memuaskan nafsunya beli togel."
"Ya sudah, karena murah ya saya beli saja," ujarnya dengan ringan.

Aku termangu dan terpana mendengar ceritanya. Pak becak kembali melanjutkan ceritanya.
"Ban becak ini juga hasil tukar tambah ke teman yang menjual ban barunya buat beli togel. Ban yang biasanya dijual dua puluh tujuh ribu lima ratus bisa saya beli hanya lima belas ribu saja. Wah lumayan lah untungnya."

"Selain ban, pelek yang saya pakai ini juga tukar tambah dari temen yang butuh uang buat togel juga. Hanya tiga puluh ribu, padahal yang baru harganya sampai enam puluh ribu."
"Sekarang tinggal ban belakang saja ini yang menunggu diganti baru," ceritanya sabil sedikit tertawa.

Tak terasa aku sudah sampai di rumah. Aku berikan beberapa lembar ribuan padanya dan dibalas dengan ucapan terima kasih.

Alhamdulillah, ternyata ada juga orang yang bisa mendapat keuntungan dari togel. Dengan cara yang halal !!